Kali ini akan membahas tentang Organisasi File. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum
Bahasa Indonesia). File yaitu data yang tersimpan dalam media penyimpanan.
Organisasi File
bisa diartikan sebagai suatu teknik atau metode yang digunakan untuk menyatakan
dan menyimpan record-record dalam sebuah file. Lalu ada berapa metode? Ada
banyak metode/cara dalam menyusun atau mengorganisasikan file diantaranya
yaitu:
a.
File pile (pile).
b.
File sekuen
(sequential file).
c.
File sekuen berindeks
(indexed-sequential file).
d.
File berindeks majemuk
(multiple indexed file).
e.
File berhash (hashed
or direct file).
f.
File cincin (multiring
file).
Untuk kali ini akan dibahas
terlebih dahulu pada point a,c, dan f karena yang lainya dibahas disini.
A. File Pile
File Pile merupakan salah satu
struktur dasar paling dasar dari struktur file selain file skuensial. File Pile
atau disebut dengan file tumpukan ialah struktur paling sederhana, sehingga
struktur ini jarang digunakan secara praktis namun merupakan basis evaluasi
struktur-struktur lain.
Properti struktur pile
1. Data tidak dianalisis,
dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu
2. Panjang rekord dapat bervariasi
dan elemen-elemen data tidak perlu serupa.
Karakteristik struktur pile
1. Biasanya data ditumpuk secara
kronologis
2. Tak ada keterkaitan antara
ukuran file, record, dan blok
3. Elemen data dapat beragam, dapat
berbeda untuk tiap record ( berisi attribut lain ).
4. Data harus disimpan secara
lengkap beserta nama attributnya, tidak Cuma nilai atributnya.
‘Komponen file pile hanya berisi data’
Struktur dan pengaksesan
Rekord berelasi dengan suatu objek
atau kejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen ( field-field) data
dan tiap elemen data perlu mempunyai identifikasi. Identifikasi pada pile
adalah berupa nama atribut secara ekplisit. Misalnya: Tinggi = 163, Dimana,
nilai elemen data adalah 163 dan nama deskripsi adalah tinggi. Tiap elemen data
di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasanagn nama atribut – nilai
atribut ( atribute name – value atribute ).
Format record
Sejumlah pasangan untuk
mendefinisikan objek dan mengasosiasikan data dengan objek. Contoh :
|nama=Nurman,jurusan=IF,alamat=Sadang
Serang 64, umur=24, tinggi=163.
ketika informasi akan diambil, pemilihan
record dengan menspesifikasikan di argumen pencarian.
Penggunaan file pile
File pile merupakan struktur dasar
dan tak berstruktur. Struktur ini memberikan fleksibilitas penuh. Struktur ini
menggunakan ruang penyimpanan dengan baik saat data berukuran dan berstruktur
beragam. Struktur ini sangat jelek untuk pencarian record tertentu. Berbagai
penggunaan dari file pile, diantaranya :
- File-file sistem
- File log ( mencatat kegiatan )
- File-file penelitian / medis
- Config.sys
B. File sekuen berindeks
(indexed-sequential file)
Index Sequential File adalah paduan
terbaik dari teknik sequential dan random file. Metode penyimpanan yang satu
ini dilakukandengan menggunakan suatu index yang berisi bagian dari data
yang sudah disortir. Kemudian index ini diakhiri dengan suatu pointer
(penunjuk) yang akan menunjukkan dengan jelas posisi data yang selengkapnya.
Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record
key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Untuk
membayangkan penyimpanan dan pembacaan data secara sequential, kita bisa melihat
rekaman lagu yang tersimpan pada kaset.
Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu. Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan. Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang kelima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compack-disk juga bias dilakukan pembacaan secara berurutan atau sequential. Compack disk menyimpan lagu secara random. Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku. Pada bagian atas disebut sebagai index data yang berisi bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.
Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu. Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan. Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang kelima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compack-disk juga bias dilakukan pembacaan secara berurutan atau sequential. Compack disk menyimpan lagu secara random. Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku. Pada bagian atas disebut sebagai index data yang berisi bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.
Keuntungan dari Index Sequential file
Index Sequential file ini cocok
sekali untuk digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding
sequential file, pemanggilan data menjadi lebih cepat.
Kelemahan dari Sequential file
Access (pemanggilan) data tidak
bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan
extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan
software yang lebih kompleks.
C. Multiring File
a. Pengertian Multiring File
Multiring File merupakan teknik
pengorganisasian file yang berorientasi pada pemrosesan subset dari record
secara efisien. Subset ini digambarkan sebagai grup dari beberapa record yang
terdiri dari nilai atribut yang biasa. Contohnya “Semua pekerja yang berbicara
bahasa Perancis”.
Subset dari record dihubungkan
bersama secara eksplisit menggunakan pointer. Rantai penghubung ini menentukan
urutan anggota dari subset. Setiap subset mempunyai record kepala yang merupakan
record awal dari suatu rantai. Sebuah record kepala berisi informasi yang
berhubungan dengan seluruh record anggota di bawahnya. Record-record kepala ini
juga dapat dihubungkan menjadi sebuah rantai.
Tipe rantai tertentu yang digunakan
untuk menggambarkan hal ini dinamakan ring, yang merupakan rantai di mana
pointer anggota terakhir digunakan untuk menunkuk record kepala dari rantai.
Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level kedalaman. Dalam hal ini record
anggota dari ring level ke-i record kepala ring bawahan pada level i-1. Ring
level terbawah, yang berisi data terakhir, selalu dianggap berada pada level 1.
Pencarian dalam Multiring File
adalah dengan menelusuri rantai sampai atribut nilai yang dicari ditemukan.
Kemudian rantai baru dimasuki untuk menemukan atribut recod bawahan. Proses ini
diulang terus sampai record yang diinginkan ditemukan.
b. Interlinked Rings
Untuk pertanyaan (query) yang lebih
spesifik, yaitu pertanyaan anggota rantai bawahan seperti “Daftar semua tukang
patri di suatu perusahaan”, dara sebelumnya kurang efisien karena memerlukan
pencarian yang melelahkan. Untuk keperluan ini digunakan struktur ring sebagai
berikut.
Panah Bachman digunakan untuk
menunjukkan bahwa pada kotak yang ditunjuk memiliki banyak record.
Bila kita ekspansikan contoh di
atas dengan memisahkan pekerja dalam berbagai lokasi ke dalam
departemen-departemen yang lebih spesifik, memungkinkan akses dengan urutan
senioritas, dan tambahkan warehouse pada setiap lokasi dan biarkan informasi
stock tersedia.
c. Struktur dari Multiring File
Semua record mempunyai struktur
yang sama dalam Multiring File, tetapi isi dan ukuran merupakan fungsi dari
ring-ring di mana mereka berada. Sebuah Multiring File dapat mempunyai sejumlah
kategori record yang berbeda. Di sini definisi file telah menyimpang dari
definisi awal. Di sini record-record tidak sama formatnya, dan keanggotaan ring
serta keanggotaan file harus diketahui sebelum pemrosesan.
Format record yang sebenarnya
bergantung pada kombinasi dari tipe-tipe ring di mana record tersebut menjadi
anggota. Pasangan nilai atrinbut mengidentifikasi dirinya seperti pada pile.
Tetapi biasanya tidak seperti itu, dan tiap record akan mempunyai
pengidentifikasi tipe record.
Pada contoh berikut, field t
mengidentifikasi record ini sebagai record pekerja. Tiap record dengan tipe t
akan mempunyai field data yang sama dan 7 field pointer. Pengidentifikasi ini
akan memungkinkan referensi ke sebuah deskripsi format recod yang tepat,
disimpan dengan deskripsi umum dari file.
Untuk menghubungkan record-record
ke dalam ring-ring mereka, pointer-pointer akan muncul dalam sebuah record yang
umum. Sebuah record dapat dimiliki oleh ring-ring sebanyak jumlah pointer yang
dimilikinya.
Dapat juga terdapat field-field
data NULL, tetapi karena terdapat bayak tipe record dengan tujuan spesifik,
file secara keseluruhan relative padat.
Setiap ring pasti memiliki kepala.
Kepala ini dapat berupa poin masukan, anggota dari ring lain, atau keduanya.
Ketika sebuah ring dimasuki dalam sebuah pencarian, poin masukan dicatat
sehingga ring ini tidak dimasuki 2 kali.
d. Manipulasi Ring
Umumnya organisasi Multiring File
menghindari penggandaan data dengan menempatkan data biasa kepada semua anggota
ring ke dalam record kepala dari ring. Efek negatifnya adalah dalam desain
dasar ring, ketika sebuah record diambil berdasarkan kombinasi kata kunci
pencarian, hasilnya yang dapat diaplikasikan dengan record tidak selalu dapat
dilakukan dengan hanya atribut yang disimpan dalam anggota atau record kepala
yang diakses selama pencarian sepanjang 1 lintasan. 2 alternatif
yang digunakan, yaitu:
- Pencarian Paralel melalui semua ring yang diidentifikasi dalam kata kunci pencarian dapat dilakukan, dengan menghilangkan pada record-record pada persimpangan ring-ring tersebut.
- Pencarian Inisial dapat dilakukan berdasarkan atribut dengan efektivitas mempartisi terbaik. Record-record yang dikumpulkan kemudian dicek untuk ketepatan dengan menempatkan record kepala untuk tipe atribut lain yang diperlukan dan menolak record dengan nilai data yang tidak tepat.
Proses yang kedua di atas
diaplikasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Query:
Find an Employee with Location =”Thule” and Profession=”Welder”.
Find an Employee with Location =”Thule” and Profession=”Welder”.
Enter Location chain;
For each member record determine if
key = Thule;
When found followEmplo yee chain;
For every Employee record the
profession must be determined
Follow the profession chain;
When its header record is reached,
then inspect profession header for
key = Welder
If the field matches the search key
then Employee member record becomes
output;
Continue with the next Employee
record;
When its header record, the
Location = Thule is reached,
then the result is complete.
e. Keputusan Desain Ring File
Lama penelusuran rantai berbanding
lurus dengan ukuran rantai. Ukuran rantai-rantai individu dapat dikurangi
dengan menambah jumlah rantai-rantai dan jumlah level dalam struktur file.
Hal ini digambarkan dengan rumus
sebagai berikut.
y = x√n dengan x = level
y = panjang rantai
n = record count
Waktu pencarian untuk record dengan
level terendah berkurang secara proporsional sampai akar ke-x dari record
count, n, dan bertambah secara proporsional sampai level x. Sebuah atribut yang
tidak mempartisi file ke dalam banyak level tidak sangat berguna seperti elemen
ring.
Peng-Cluster-an Ring
Record yang sering diakses bersama
paling baik disimpan dengan derajat lokalitas yang tinggi. Satu ring umumnya
dapat diletakkan seluruhnya dalam 1 silinder, seingga semua pencarian dihindari
saat penelusuran cluster ring ini. Ketika referensi berulang-ulang kepada
record kepala ring dibutuhkan, kepala record itu dapat berpartisipasi dalam
cluster. Ring berikutnya dengan level lebih tinggi akan sulit untuk
berpartisipasi, kecuali jika ruangan total yang dibutuhkan semua anggota record
dan pendahulunya cukup kecil untuk disimpan dalam satu atau beberapa silinder.
Dalam perubahan database yang dinamis, peng-cluster-an yang optimal sulit untu
dijaga dan keuntungannya sedikit. Sebuah reorganisasi diperlukan untuk
mengembalikan cluster-cluster.
f. Penggunaan Multiring File
Struktur Multiring merupakan dasar
untuk beberapa database terbesar yang digunakan saat ini. Sistem informasi
manajemen di mana banyak melibatkan tabulasi, penjumlahan, dan laporan
pengecualian telah diimplementasikan menggunakan daftar Multiring ini.
Beberapa masalah dalam representasi
ruang geografis dan arsitektur juga telah diselesaikan dengan pendekatan
Multiring. Perkembangan saat ini dalam system multifile terintegrasi bergantung
pada kapabilitas yang disediakan oleh struktur ring. Masalahnya adalah desain
yang cermat berdasarkan pengetahuan tentang data dan pola penggunaan diperlukan
sebelum Multiring File dapat diimplementasikan.
g. Kinerja Multiring
Kinerja system Multiring sangat
bergantung pada kecocokan dari penandaan atribut ke ring-ring tertentu.
Ukuran record dalam Multiring
File
Karena banyak tipe record yang
berbeda dalam Multiring File, estimasi akurat didapatkan hanya dengan mendaftar
semua tipe, dengan frekuensi dan ukuran masing-masing.
Pengambilan record dalam
Multiring File
Waktu untuk mengambil sebuah record
adalah fungsi dari jumlah dan panjang rantai yang dicari. Panjang daripada ring
bergantung pada ukuran file, jumlah level, dan seberapa baik file dipartisi ke
dalam ring-ring.
Pengambilan record berikutnya
dari Multiring File
Record berikutnya untuk urutan yang
berhubungan dapat ditemukan dengan menelusuri rantai tersebut.
Meng-Update record dalam
Multiring File
Jika hanya field data yang akan
dirubah, update hanya memerlukan penemuan record dan penulisan ulang.
Membaca seluruh Multiring File
Pembacaan menurut rantai memerlukan
bahwa sebuah record kepala diakses untuk setiap ring tambahan. Baik record
kepala baru maupun lama diperlukan untuk bergerak di antara 2 ring.
Reorganisasi Mutiring File
Reorganisasi sebenarnya tidak
diperukan sebagau bagian dari prosedur operasi normal. Hanya saat pemformatan
ulang tipe record diperlukan, record-record seperti itu harus ditulis ulang,
Ini hanya memerlukan reorganisasi parsial dari file, karena perubahan terbatas
pada ring-ring pada level-level yang menggunakan tipe-tipe record itu.
Pemasukan ke dalam Multiring
File
Penambahan record ke dalam
Multiring File dilakukan dengan menentukan spasi kosong yang cocok untuk
record, menempatkan semua pendahulu untuk record baru, mengambil nilai dari
link yang tepat dari pendahulu, menetapkannya ke dalam record baru, dan
menempatkan nilai dari posisi record baru ke dalam area-area link pendahulu.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
File pile (pile file)
Pembahasan struktur file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling sederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis evaluasi struktur-struktur lain.
File sekuen berindeks (indexed-sequenstial file)
Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.
File cincin (multiring file)
Multiring File merupakan metode pengorganisasian file yang berorientasi pada pemrosesan subset dari record secara efisien. Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari beberapa record yang terdiri dari nilai atribut yang biasa. Contohnya “Semua pekerja yang berbicara bahasa Perancis”.
Keenam organisasi dasar ini dirinci dibukukana Gio Wiederhold [WIE-87].
Waris || 17130005
Post a Comment