File
system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan
sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk
menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke
dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format
2. Manfaat Manajemen File
Dapat
mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak
disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak
kita inginkan
3. Sasaran Manajemen File :
Pengelolaan
file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.Biasanya
satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem.
Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk
mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap
aset penting ini.
Sasaran sistem file adalah sebagai
berikut :
a. Memenuhi
kebutuhan manajemen data bagi pemakai.
b. Menjamin
data pada file adalah valid.
c. Optimasi
kinerja.
d. Menyediakan
dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
e. Meminimalkan
atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
f. Menyediakan
sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
g. Menyediakan
dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser
.
4. Fungsi Manajemen File
:
Beberapa
fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
1. Penciptaan,
modifikasi, dan penghapusan file.
2. Mekanisme
pemakaian file secara bersama.
3. Kemampuan
backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
4. Pemakai
dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakan
penamaan yang mengacu perangkat fisik.
5. Pada
lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
6. Sistem
file harus menyediakan interface user-friendly.
5. Arsitektur Pengelolaan File :
Pengelolaan
file, biasanya terdiri dari :
1. Sistem
Akses
Berkaitan dengan bagaimana cara data yang
disimpan pada file diakses.
2. Manajemen
file
Berkaitan
dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
· Penyimpanan
· Pengacuan
· Pemakaian
bersama
· Pengamanan
3. Manajemen
Ruang Penyimpan
Berkaitan dengan alokasi ruang untuk
file di perangkat penyimpan.
4. Mekanisme
Integritas File
Berkaitan dengan jaminan informasi pada
file tak terkorupsi. Manajemen Perangkat Masukan / Keluaran di Sistem Operasi :
Device Driver
6. Sistem File
Konsep
terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi
penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai
tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja
perangkat penyimpan data.
• Direktori
Berisi
informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan.
Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin
di sistem operasi. Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau
direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat
dan sebagainya.
7. File, Terhadap beragam pandangan
mengenai file, yaitu :
a.
Pemakai :
Terhadap file pemakai berkepentingan
memahami berikut :
· Penamaan
untuk file
· Tipe
file
· Atribut
file
· Perintah-perintah
untuk manipulasi file.
b. Pemrograman :
Selain
perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
· Operasi-operasi
terhadap file
· Perancang,Implementasi
pengelolaan file
c.
Penamaan
File :
Pemakai
mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unik
agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama
unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan
file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
· Sistem
yang case – sensitive
· Sistem
case – intensive
Terdapat enam
organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu
atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar
adalah sebagai berikut :
A. File pile (pile file)
Pembahasan
struktur file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah
pile dan file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur
palingsederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan
basis evaluasi struktur-struktur lain.
B. File sekuen (sequential file)
Sequential
File adalah file dengan organisasi urut. Data yang disimpan diurutkan
berdasarkan urutan pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Data yang
ditambahkan selalu menempati urutan berikutnya.
C. File sekuen berindeks
(indexed-sequenstial file)
Index
Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random
file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya
berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya
suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang
selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga
kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil.
D. File berindek majemuk
(multiple-indexed file)
Pada
Multiple Index File (file berindex majemuk), pembaharuan dilakukan terhadap
file utama bukan file overflow, karena record dicari lewat indeks, maka indeks
harus dinamis. Begitu terjadi pembaharuan ( insert, update, delete) mka
indeks-indeks diperbaharui mengikuti perubahan di file utama.
E. File ber-hash (hashed file)
Metode
penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau
‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi
Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu
alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses
langsung.
F. File cincin (multiring file)
Post a Comment