Sunday, April 19, 2015

Sistem Operasi Organisasi atau Pengaksesan Dasar File


FILE PILE

Definisi Pile
  • Merupakan struktur paling sederhana.
  • Struktur ini jarang digunakan secara praktis secara sendirian tetapi merupakan basis evaluasi struktur lain.
  • Merupakan dasar evaluasi bagi struktur lainnya.
  • Istilah pile digunakan dengan istilah lain yaitu file heap atau ada juga yang mengistilahkan file sekuen.
  • Beberapa bahasa pemrograman seperti Basic, PL/I menyebutkan sebagai pile disebut file sekuen dengan batasan ketat.

Struktur Pile
  • Record tersusun berdasarkan kedatangannya dan disusun bertumpuk.
  • Tidak perlu memiliki elemen data yang sama, namun data yang disimpan harus disimpan secara lengkap, yaitu atribut maupun nilainya.

Properti Struktur Pile
  • Data tidak dianalisis, dikategorikan, atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu.
  • Panjang rekord dapat bervariasi dan elemen-elemen data tidak perlu serupa.

Karakteristik Struktur Pile
  • Biasanya data ditumpuk secara kronologis.
  • Tak ada keterkaitan antara ukuran file, rekord, dan blok.
  • Elemen data dapat beragam, dapat berbeda untuk setiap rekord (berisi atribut dan nilai).
  • Data harus disimpan secara lengkap beserta nama atributnya, tidak cuma nilai atributnya. 

Komponen File Pile
  • Hanya file berisi data.
  • Berisi file-file yang bersifat koleksi.

Kelebihan Vs Kekurangan
  • Kelebihan: Kemudahan untuk diciptakan. Panjang record dan format record yang bervariasi. File pile tidak memiliki ketentuan ketika record data tersebut dimasukkan.
  • Kekurangan: Sulitnya melakukan pencarian data. Ukuran record yang bervariasi dan elemen data yang berbeda-beda menyebabkan record dalam file pile menjadi sulit ketika hendak dicari. Waktu pengaksesan lambat. Jarang digunakan untuk pemrosesan.

Struktur dan Pengaksesan
  • Record berelasi dengan suatu objek atau kejadian di dunia nyata.
  • Rekord berisi elemen-elemen (fields) data dan tiap elemen data perlu mempunyai identifikasi. Identifikasi pada pile adalah berupa nama atribut secara eksplisit.
  • Contoh: tinggi = 165. Nilai elemen data adalah 165 dan nama deskripsi adalah tinggi.
  • Setiap elemen data di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasangan nama atribut-nilai atribut.
  • Format Rekord: sejumlah pasangan untuk mendefinisikan objek dan mengasosiasikan data dengan objek.
  • Contoh: Arti Nama dan Nilai Atribut
  • Nama Atribut: Nama, jurusan, alamat, umur, tinggi
  • Nilai Atribut

Penggunaan Pile
  • File-file sistem
  • File log (mencatat kegiatan)
  • File-file penelitian / medis
  • File teks
  • Config.sys
  • Variable-lengthrecord
  • Variablesetoffield
  • Chronologicalorder

Pengukuran Kuantitatif File
  • TF: Waktu yang dibutuhkan untuk mengambil (fetch) 1 record
  • TN: Waktu untuk mendapatkan 1 record berikutnya
  • TI: Waktu insert 1 record
  • TU: Waktu update 1 record
  • TX: Waktu pembacaan seluruh record
  • TY: Waktu reorganisasi file4/10/2012

Pengukuran Kinerja Pile
  • Record size (R), record size rata-rata
  • R = a’ (A + V + 2)
  • a’ = rata –rata jumlah atribut
  • A = ukuran rata –rata atribut (field)
  • V = ukuran rata –rata nilai
  • Fetch record (TF)
  • Data tidak tersusun baik, maka TFrelatif tinggi
  • Record dicari secara serial, blok per blok
  • TF= ½ b (B / t’)
  • Get next record (TN)
  • Tidak ada pengurutan dalam pile, TN= TF

Pengukuran Kinerja Pile
  • Insert Time (TI)
  • Record baru disimpan di akhir file
  • TI= s + r + btt + tRW
  • Update Time (TU)
  • Bila ukuran record tetap TU= TF+ TRW
  • Bila berubah TU= TF+ TRW+ TI
  • Baca seluruh file (TX) = 2 (TF) = n. R / t’4/10/2012nts/sb/tiuajm20Pengukuran Kinerja File
  • Reorganization time (TY)
  • TY= (n + o) R / t’ + (n + o –d) R / t’
  • File akan bertambah dari n ke n + o –d
  • o : jumlah record yang ditambahkan
  • o = ninsert+ v
  • ninsert: jumlah record yang diinsert
  • v : jumlah record yang diupdate dengan menandai yang didelete dan menambah record baru
  • d : jumlah record yang ditandai untuk didelete

INDEX SEQUENTIAL FILE

Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Untuk membayangkan penyimpanan dan pembacaan data secara sequential, kita bisa melihat rekaman lagu yang tersimpan pada kaset. Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu.Pembacaan seperti inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan. Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang kelima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan compack-disk juga bias dilakukan pembacaan secara berurutan atau sequential. Compack disk menyimpan lagu secara random. Untuk membayangkan penyimpanan data dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi pada sebuah buku. Pada bagian atas disebut sebagai index data yang berisi bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang menunjukkan posisi keseluruhan isi data.

Keuntungan dari Index Sequential file:
Sangat cocok untuk digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding sequential file, pemanggilan data menjadi lebih cepat.

Kelemahan dari Sequential file:
Access (pemanggilan) data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya hardware dan software yang lebih kompleks.

HASHED FILE

Metode penempatan dan pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash. Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan. Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash). Hash value biasanya akan digambarkan sebagai suatu string pendek yang terdiri atas huruf dan angka yang terlihat random (data biner yang ditulis dalam notasiheksadesimal). Berkaitan dengan upayanya untuk menciptakan “fingerprint”, fungsi Hash digunakan juga pada algoritma enkripsi untuk menjaga integritas sebuah data.
Dalam konsepnya modern ini –selain digunakan pada penyimpanan data-, fungsi Hash adalah sebuah fungsi matematika, yang menerima masukan string yangpanjangnya sebarang, mengambil sebuah panjang variable dari string masukantersebut –yang disebut pre-image, lalu mekonversinkannya ke sebuah stringkeluaran dengan ukuran tetap (fixed), dan umumnya lebih pendek dari ukuran string semula, yang disebut message digest.
Pada penggunaan fungsi Hash, saat keadaan tertentu dapat terjadi tabrakan (coallision) pada home address yang dihasilkan. Yaitu saat munculnya nilai Hash yang sama dari beberapa data yang berbeda. Untuk mengantisipasi keadaan ini ada beberapa metode yang dapat digunakan, seperti perubahan fungsi Hash atau mengurangi perbandingan antara jumlah data yang tersimpan denganslot address yang tersedia. Hal-hal tersebut dapat meminimalisir tabrakan, tetapi tidak menghilangkannya. Kita tetap memerlukan collision resolution –sebuah prosedur untuk menempatkan data yang memiliki address yang sama.

Post a Comment

 
17.4A.33 © 2015 - Designed by Templateism.com